Laman

Sabtu, 22 November 2014

Ilmu Budaya Dasar ~ Manusia dan Tanggung Jawab serta Pengabdian

Tanggungjawab
Tanggungjawb adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggungjawab adalah kewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau memberikan jawaban dan menanggung akibatnya. Tanggungjawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggungjawab juga juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya. Seseorang mau bertanggungjawab karena ada kesadaran atau keinsafan atau pengertian atas segala perbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan pihak lain. Timbulnya tanggungjawab itu karena manusia itu hidup bermasyarakat dan hidup dalam lingkungan alam. Tanggungjawab itu bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggungjawab. Apabila ia tidak mau bertanggungjawab, maka akan ada pihal lain yang memaksa tanggungjawab itu. Dengan demikian tanggungjawab itu dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi pihak yang berbuat dan dari sisi kepentingan pihak lain. Dari sisi pembuat ia harus menyadari akibat perbuatannya itu, dengan demikian ia sendiri pula yang harus memulihkan ke dalam keadaan baik. Daari sisi pihak lain, apabila si pembuat tidak mau bertanggungjawab, pihak lain yang akan memulihkan baik dengan cara individual maupun dengan cara masyarakat.
Apabila dikaji, tanggungjawab itu adalah kewajiban atau beban yang harus dipikul atau dipenuhi sebagai akibat dari pebuatan pihak yang berbuat, atau sebagai akibat dari perbuatan pihak lain, atau sebagai pengabdian pada pihak lain. Kewajiban atau beban itu ditujukan untuk kebaikan pihak yang berbuat sendiri atau pihak lain dengan keseimbangan, keserasian keselarasan antara sesama manusia, antara manusia dan lingkungan, antara manusia dan Tuhan selalu dipelihara dengan baik. Tanggungjawab itu cirri manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa bertanggungjawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian atau pengorbanannya. Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaan bertanggungjawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan, dan takwa terhadap Tuhan.
Berdasarkan penjalasan di atas, maka dapat kita jelaskan macam-macam dari bentuk tanggungjawab sebagai berikut :
Macam-macam Tanggungjawab :
1.    Tanggungjawab terhadap diri sendiri
“If it is to be, it is up to me” maksud dari pepatah lama tersebut adalah hanya diri kita yang sepenuhnya bertanggungjawab terhadap kehidupan atau nasib diri kita sendiri. Ada beberapa ketentuan untuk dapat melaksanakan tanggungjwab kehidupan ini dengan baik. Ketentuan pertama adalah mengenali dan mengembangkan potensi yang ada dalam diri sendiri. Selain itu, memahami tujuan hidup supaya
langkah untuk dikerjakan lebih terfokus. Yang terpenting dari semua itu adalah berpikir dan bersikap positif walau apapun yang terjadi. Kesuksesan dimasa depan tidak terkait erat dengan latar belakang maupun latar depan. Keadaan dalam merespon keadaan menentukan tingkat
keberhasilan. Suatu keadaan yang sama, tetapi bila direspon secara berbeda maka akan memberikan hasil yang berbeda pula. Sebagai contoh adalah kehidupan mengenai sepasang saudara kembar di Amerika Serikat. Kejadian ini berlangsung sekitar tahun 1950-an. Keluarga pasangan saudara kembar ini berantakan. Sang kakak merespon keadaan itu secara positif, dan bertekad untuk sukses dalam kehidupan. Berkat usaha keras dalam belajar dan tekadnya yang besar, maka ia berhasil menjadi senator ternama di Amerika Serikat. Sedangkan saudara kembarnya sendiri melihat kekacauan dalam keluarganya itu secara negatif. Sehingga ia kehilangan kendali dan selalu berusaha menghancurkan dirinya sendiri. Akibatnya, ia harus mendekam di penjara seumur hidup karena melakukan tindakan kejahatan yang sangat fatal. Tidak ada orang lain yang harus dipersalahkan. Kesalahannya sendiri merupkan penyebab dari nasib buruknya itu. Dalam kisah tersebut terdapat perbedaan rasa tanggungjawab hidup yang besar. Faktor pembeda yang pertama adalah kepahaman terhadap potensi dalam diri masing-masing individu. Sang kakak merasa memiliki potensi yang cukup untuk ia kembangkan lebih lanjut. Oleh sebab itu, ia merasa bertanggung jawab untuk dapat meraih kehidupannya yang lebih baik. Sedangkan sang adik sama sekali tidak melihat potensi yang ada di dalam dirinya. Sehingga sang adik tidak merasa mampu mengemban tanggungjawab kehidupam ini dengan baik. Selain itu, sang kakak sudah menetapkan tujuan yang pasti, sehingga setiap langkahnya terarah. Sedangkan sang adik tidak memiliki tujuan hidup yang pasti. Sehingga, ia merasa tidak perlu bertanggungjawab terhadap kehidupan ini. Sementara sang kakak selalu menyikapi keadaan secara positif. Dilain pihak, sang adik tidak melihat sisi positif dari bencana yang menimpa keluarga mereka. Perbedaan tingkat rasa tanggungjawab hidup diantara mereka berdua telah menyebabkan perbedaan nasib yang sangat besar pula.
Dari contoh di atas, dapat kita ambil kesimpulan bahwa hanya diri kita sendirilah yang bertanggungjawab menentukan
kehidupan seperti apa yang kita harapkan. Sedangkan orang lain tidak bertanggungjawab terhadap nasib ataupun esuksesan kita. Peran dari orang lain hanya bersifat sebagai instrumen yang melengkapai usaha diri kita sendiri.
2.            Tanggungjawab terhadap Keluarga
Secara tradisional keluarga adalah tempat dimana manusia saling memberikan tanggungjawabnya. Si orang tua bertanggungjawab kepada
anaknya, anggota keluarga saling tanggungjawab. Anggota keluarga saling membantu dalam keadaan susah, saling mengurus di usia tua dan dalam keadaan sakit. Ini terlepas dari apakah kehidupan itu berbentuk perkawinan atau tidak. Di lihat dari segi tanggungjawab, orang tua adalah orang yang paling bertanggungjawab terhadap pendidikan anak. Anak dilahirkan dan dibesarkan oleh orang tua, orang yang pertama kali dijumpai anak adalah orang tuanya, jadi secara tidak langsung ayah dan ibu adalah guru pertama bagi anak, disadari atau tidak oleh orang tua itu sendiri.
3.            Tanggungjawab terhadap masyarakat
Manusia bertanggungjawab terhadap tindakan mereka. Manusia menanggung akibat dari perbuatannya dan mengukurnya pada
berbagai norma. Ini merupakan bentuk dari tanggungjawab terhadap masayarakat, dimana di dalam masyarakat telah ada aturan-aturan. Kehidupan bersama antar manusia membentuk norma yang kemudian berkembang menjadi aturan-aturan, hukum-hukum yang dibutuhkan suatu masyarakat tertentu. Dalam negara-negara modern aturan-aturan atau hukum-hukum tersebut termaktub dalam sebuah sistem hukum dan sama bagi semua warga. Apabila aturan-aturan ini dilanggar yang bersangkutan harus memperoleh hukuman atau sanksi. Jika ia misalnya merugikan hak milik orang lain maka Pengadilan dapat menghukum sikap yang bersalah (pelanggaran) berdasarkan KUHP.
4.            Tanggungjawab terhadap bangsa / negara
Pendidikan merupakan salah satu dari contoh bentuk tanggungjawab masyarakat atau lebih khususnya pelajar terhadap bangsa dan negara. Karena pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang terbaik bagi bangsa dan negara. Sumber Daya Manusia Indonesia masih sangat lemah untuk mendukung perkembangan industri dan ekonomi. Penyebabnya karena pemerintah selama ini tidak pernah menempatkan pendidikan sebagai prioritas terpenting. Sedikitnya terdapat tiga alasan untuk memprioritaskan pendidikan sebagai investasi jangka panjang.
- Pertama, pendidikan adalah alat untuk perkembangan ekonomi dan bukan sekedar pertumbuhan ekonomi. Pada praksis manajemen pendidikan modern, salah satu dari lima fungsi pendidikan adalah fungsi teknis-ekonomis baik pada tataran individual hingga tataran global. Fungsi teknis-ekonomis merujuk pada kontribusi pendidikan untuk perkembangan ekonomi. Misalnya pendidikan dapat membantu siswa untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk hidup dan berkompetisi dalam ekonomi yang kompetitif. Para penganut teori human capital berpendapat bahwa pendidikan adalah sebagai investasi sumber daya manusia yang memberi manfaat moneter ataupun non-moneter. Manfaat non-meneter dari pendidikan adalah diperolehnya kondisi kerja yang lebih baik, kepuasan kerja, efisiensi konsumsi, kepuasan menikmati masa pensiun dan manfaat hidup yang lebih lama karena peningkatan gizi dan kesehatan. Manfaat
moneter adalah manfaat ekonomis yaitu berupa tambahan pendapatan seseorang yang telah menyelesaikan tingkat pendidikan tertentu dibandingkan dengan pendapatan lulusan pendidikan dibawahnya. Sumber daya manusia yang berpendidikan akan menjadi modal utama pembangunan nasional, terutama untuk perkembangan ekonomi. Semakin banyak orang yang berpendidikan maka semakin mudah bagi suatu negara untuk membangun bangsanya. Hal ini dikarenakan telah dikuasainya keterampilan, ilmu pengetahuan dan teknologi oleh sumber daya manusianya sehingga pemerintah lebih mudah dalam menggerakkan pembangunan nasional.
- Kedua, investasi pendidikan memberikan nilai balik (rate of return) yang lebih tinggi dari pada investasi fisik di bidang
lain. Nilai balik pendidikan adalah perbandingan antara total biaya yang dikeluarkan untuk membiayai pendidikan dengan total pendapatan
yang akan diperoleh setelah seseorang lulus dan memasuki dunia kerja.
- Ketiga, investasi dalam bidang pendidikan memiliki banyak fungsi selain fungsi teknis-ekonomis yaitu fungsi sosial-kemanusiaan,
fungsi politis, fungsi budaya, dan fungsi kependidikan. Fungsi sosial-kemanusiaan merujuk pada kontribusi pendidikan terhadap perkembangan manusia dan hubungan sosial pada berbagai tingkat sosial yang berbeda.
Jelaslah bahwa investasi dalam bidang pendidikan tidak semata-mata untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi tetapi lebih luas lagi yaitu
perkembangan ekonomi. Perkembangan ekonomi akan tercapai apabila sumber daya manusianya memiliki etika, moral, rasa tanggung jawab, rasa keadilan, jujur, serta menyadari hak dan kewajiban yang kesemuanya itu merupakan indikator hasil pendidikan yang baik. Dari paparan di atas tampak bahwa pendidikan adalah wahana yang amat penting dan strategis untuk perkembangan ekonomi dan integrasi bangsa.
5.            Tanggungjawab terhadap Tuhan
Penciptaan manusia dilandasi oleh sebuah tujuan luhur. Maka, tentu saja keberadaannya disertai dengan berbagai tanggungjawab. Konsekuensi kepasrahan manusia kepada Allah Swt, dibuktikan dengan menerima seluruh tanggungjawab (akuntabilitas) yang datang dari-Nya serta melangkah sesuai dengan aturan-Nya. Berbagai tanggungjawab ini, membentuk suatu relasi tanggungjawab yang terjadi antara Tuhan, manusia dan alam. Hal tersebut meliputi antara lain: tanggungjawab manusia terhadap Tuhan, tanggungjawab manusia terhadap
sesama, tanggungjawab manusia terhadap alam semesta serta tanggungjawab manusia tehadap dirinya sendiri. Tanggungjawab manusia terhadap Tuhan meliputi dua aspek pokok. Pertama, mengenal Tuhan. Kedua, menyembah dan beribadah kepada-Nya.


Pengabdian dan Pengorbanan
Wujud tanggungjawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian dan pegorbanan adalah perbuatan baik untuk kepentingan manusia itu sendiri. Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta kasih sayang, norma, atau satu ikatan dari semua itu dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian itu pada hakekatnya adalah rasa tanggungjaab. Apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencapai kebutuhan, hal itu berarti mengabdi keapada keluarga. Manusia tidak ada dengan sendirinya, tetapi merupakan mahluk ciptaan Tuhan. Sebagai ciptaan Tuhan manusia wajib mengabdi kepada Tuhan. Pengabdian berarti penyerahan diri sepenuhnya kepada uhan, dan merupakan perwujudan tanggungjawab kepad Tuhan.
Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarati pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung keikhalasan yangtidak menganadung pamrih. Suatu pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata. Perbedaan antara pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas. Karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanan. Antara sesame kawan sulit dikatakan pengabdian karena kata pengabdian mengandung arti lebih rendah tingkatannya, tetapi untuk kata pengorbanan dapat juga diterapkan kepaa sesame teman..
Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran dan perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan sja diperlukan. Pengabdian lebih banyak menunjuk pada perbuatan sedangkan pengorbanan lebih banyak menunjuk pada pemberian sesuatu misalnya berupa pikiran, perasaan, tenaga, biaya. Dalam pengabdian selalu dituntut pengorbanan, tetapi pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian.

Hubungan Manusia dengan Pandangan Hidup
           
A.  Pengertian Pandangan Hidup

Hubungan manusia dengan pandangan hidup sangat erat kaitannya karena manusia sangat membutuhkan pandangan hidup supaya mereka mendapatkan tujuan dari hidup mereka. Manusia adalah makhluk Allah SWT yang diciptakan dengan kesempurnaannya dapat memiliki akal dan pikiran, serta hati yang membentuk karakter manusia yang terbentuk dari 3 unsur, yaitu pikiran, hati nurani, dan hawa nafsu. Ketiganya harus berjalan secara seimbang dan saling mengendalikan satu sama lain untuk menjadikan manusia itu memiliki karakter yang baik. Manusia harus dapat berpikir kritis dan ilmiah untuk menentukan masa depannya dengan menjasikan kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya. Oleh karena itu, manusia harus mengerti apa arti dari pandangan hidup itu sebenarnya supaya mereka tidak terjerumus pada hal-hal yang bersifat negatif. Pandangan hidup adalah sikap yang paling mendasar yang dimiliki oleh manusia dalam menyikapi permasalahan yang terjadi di dalam kehidupannya, pendapat atau pertimbangan ynag dijadikan pegangan, pedoman, arahan, sebagai petunjuk kehidupan di dunia.

Pandangan hidup dapat dibedakan menjadi 3, berdasarkan jenisnya :
Pandangan hidup dari agama : kebenarannya bersifat mutlak.
Pandangan hidup ideologi : berasal dari kebudayaan dan norma yang terdapat di wilayah atau di negara sendiri.
Pandangan hidup dari proses merenung : kebenarannya bersifat relatif.

Adapun unsur-unsur pandangan hidup, yaitu :
- Cita-cita
- Kebajikan
- Usaha
- Keyakinan / kepercayaan


B.  Cita-cita

Cita-cita merupakan sebuah angan-angan atau sesuatu yang ingin diraih atau dicapai. Cita-cita dapat dicapai apabila ada suatu usaha untuk meraih impian itu. Berikut merupakan faktor dapat tidaknya manusia untuk mendapatkan cita-cita :
Faktor internal : faktor yang ditentukan dari kualitas manusianya itu sendiri.
Faktor kondisi : faktor kondisi atau situasi dunia luar untuk mendapatkan cita-cita itu sendiri
Faktor tingginya cita-cita : seberapa tinggi cita-cita yang ingin dicapai, biasanya semakin tinggi cita-cita itu semakin sulit mewujudkannya.

C. Kebajikan atau Kebaikan
Kebajikan atau kebaikan disini maksudnya adalah perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakikatnya sama dengan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika. Manusia berbuat baik karena pada kodratnya manusia itu baik, makhluk bermoral. Atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik. Kebajikan seseorang dapat dilihat dari tiga sisi :
Hubungan manusia dengan Tuhan
Hubungan Manusia dengan dirinya sendiri
Hungan Manusia dengan sesama

Dan adapun faktor-faktor yang mempengaruhi setiap orang ada 3 hal :
1. Faktor pembawaan (heriditas) yang telah ditentukan pada waktu seseorang masih dalam kandungan.
2. Faktor lingkungan (environment) lingkungan yang membentuk seseorang. Alam kedua setelah seorang anak lahir. Lingkungan membentuk jiwa seseorang meliputi lingkunan keluarga, sekolah dan masyarakat.
3. Faktor pengalaman, baik pengalaman baik dan buruk. Baik pengalaman pahit yang bersifat negatif dan pengalaman manis yang bersifat positif dapat memberikan manusia bekal yang selalu dipergunakan sebagai pertimbangan sebelum seseorang mengambil keputusan.

D.  Usaha atau Perjuangan

Usaha atau pejuangan merupakan kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Setiap manusia harus kerja keras untuk kelanjutan hidupnya. Karena tanpa usaha atau perjuangan manusia tidak akan hidup sempurna. Kerja keras dapat dilakukan dengan otak atau tenaga, atau kedua-duanya. Kerja keras pada dasarnya menghargai dan meningakatkan harkat dan martabat manusia. Untuk kerja keras manusia dibatasi kemampuan. Karena kemampuan terbatas itulah timbul perbedaan tingkat kemakmuran antara manusia satu dengan yang lainnya.
Namun karena manusia mempunyai rasa kebersamaan dan cinta kasih sesama manusia, maka ketidakmampuan akan kemampuan terbatas itu dapat diatasi bersama secara tolong-menolong serta gotong royong.

E.  Keyakinan atau Kepercayaan

Keyakinan atau kepercayaan merupakan yang menjadi dasar dari pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan. Misalnya seperti rasa percaya diri, untuk mendapatkan itu manusia membutuhkan rasa yakin terhadap dirinya bahwa dia mampu mewujudkan impiannya. Menurut Prof.Dr.Harun Nasution, ada 3 aliran filsafat :
Aliran naturalisme
Aliran intelektualisme
Aliran gabungan

F.  Langkah – langkah berpandangan hidup yang baik

Adapun langkah-langkah untuk dapat berpandangan hidup baik, yaitu :
- Mengenal
- Mengerti
- Menghayati
- Meyakini
- Mengabdi
- Mengamankan

1. Mengenal 

Mengenal merupakan suatu kodrat bagi manusia yaitu merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas hidupnya yang dalam hal ini mengenal apa itu pandangan hidup.

2. Mengerti 

Tahap kedua berpandangan hidup yang baik adalah mengerti. Mengerti dalam berpandandangan hidup ini memiliki peranan penting. Karena dengan mengerti ada kecenderungan mengikuti apa yang terdapat dalam pandangan hidup ini. 

3. Menghayati 

Langkah selanjutnya setelah mengerti pandangan hidup adalah menghayati pandangan hidup itu sendiri. Dengan mengahyati pandangan hidup kita memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenai kebenaran pandangan hidup itu sendiri. Langkah- langkah yang dapat ditempuh dalam rangka menghayati ini, menganalisa hal-hal yang berhubungan dengan pandangan hidup, bertanya kepada orang yang dianggap lebih tahu atau lebih berpengalaman mengenai isi pandangan hidup tau mengenai pandangan hidup itu sendiri.

4. Meyakini

Dengan meyakini berarti kita secara langsung ada penerimaan yang ikhlas terhadap pandangan hidup itu sendiri. Dalam meyakinin ini penting juga memiliki iman yang teguh. Sebabiman yang teguh ini tak akan terpengaruh oleh pengaruh dari dirinya yang menyebabkan dirinya tersugesti.

5. Mengabdi 

Pengabdian merupakan sesuatu hal yang yang penting dalam mengahyati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima oleh dirinya, lebih-lebih orang lain. Dengan mengabdi inilah kita dapat merasakan manfaatnya. 

6. Mengamankan 

Proses mengamankan ini merupakan langkah terakhir. Tidak mungkin atau sedikit kemungkinan bila belum mendalami langkah sebelumnya lalu akan ada proses mengamankan ini. Proses terakhir ini merupakan langkah terberat dan benar-benar membutuhkan iman yang teguh dan kebenaran dalam menanggulangi segala sesuatu demi tegaknya pandangan hidup itu.



Daftar Pustaka

http://ncellina.blogspot.com/2011/03/pandangan-hidup-dan-ideologi.html
http://media.kompasiana.com/buku/2012/06/24/ideologi/
http://laras-dewantari.blogspot.com/2012/04/pengertian-cita-cita.html
http://jiwareformasi.blogspot.com/2012/06/pengertian-kebajikan.html
http://jiwareformasi.blogspot.com/2012/06/pengertian-kebajikan.html
http://nopva.wordpress.com/2011/02/25/keyakinan-dan-kepercayaan/
http://ratihseptiaryani.blogspot.com/2010/03/bab-8-manusia-dan-pandangan-hidup.html
http://ajisseh39.blogspot.com/2012/11/manusia-dan-pandangan-hidup.html
http://ocw.gunadarma.ac.id/course/psychology/study-program-of-psychology-s1/ilmu-budaya-dasar/manusia-dan-pandangan-hidup

Jumat, 07 November 2014

Manusia dan Keadilan

A.PENGERTIAN KEADILAN

Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang. Menurut sebagian besar teori, keadilan memiliki tingkat kepentingan yang besar. John Rawlsfilsuf Amerika Serikat yang dianggap salah satu filsuf politik terkemuka abad ke-20, menyatakan bahwa "Keadilan adalah kelebihan (virtue) pertama dari institusi sosial, sebagaimana halnya kebenaran pada sistem pemikiran". Tapi, menurut kebanyakan teori juga, keadilan belum lagi tercapai: "Kita tidak hidup di dunia yang adil". Kebanyakan orang percaya bahwa ketidakadilan harus dilawan dan dihukum, dan banyak gerakan sosial dan politis di seluruh dunia yang berjuang menegakkan keadilan. Tapi, banyaknya jumlah dan variasi teori keadilan memberikan pemikiran bahwa tidak jelas apa yang dituntut dari keadilan dan realita ketidakadilan, karena definisi apakah keadilan itu sendiri tidak jelas. keadilan intinya adalah meletakkan segala sesuatunya pada tempatnya.

B. KEADILAN SOSIAL

Keadilan sosial adalah sebuah konsep yang membuat para filsuf terkagum-kagum sejak Plato membantah filsuf muda, Thrasymachus, karena ia menyatakan bahwa keadilan adalah apa pun yang ditentukan oleh si terkuat. Dalam Republik, Plato meresmikan alasan bahwa sebuah negara ideal akan bersandar pada empat sifat baik: kebijakan, keberanian, pantangan (atau keprihatinan), dan keadilan.

C. BERBAGAI MACAM KEADILAN

1. Keadilan Legal atau Keadilan Moral
Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dan masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasamya paling cocok baginya (The man behind the gun). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan, Sunoto menyebutnya keadilan legal.
Keadilan timbul karna penyatuan dan penyesuaian untuk memberi tempat yang selaras kepada bagian-hagian yang membentuk suatu masyarakat. Keadilan terwujud dalam masyarakat bilamana setiap anggota masyarakat melakukan fungsinya secara baik.
2. Keadilan Distributif
Aristoles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama (justice is done when equals are treated equally). Sebagai contoh, Didin bekerja 10 tahun dan Ichsan bekerja 5 tahun. Pada waktu diberikan hadiah harus dibedakan antara Didin dan Ichsan. yaitu perbedaan sesuai dengan lamanya bekerja. Andaikata Didin menerima Rp. 100.000.- maka Ichsa harus menerima. Rp 50.000. Akan tetapi bila besar hadiah Didin dan Ichsan sama justru hal tersebut tidak adil.
3. Keadilan Komutatif
Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam rnasyarakat Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrim menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.
4. Keadilan Sosial
Pasti kita sering mendengar kata keadilan sosial yang terdapat pada dasar negara kita yaitu “pancasila” yang terdiri dari 5 sila dan kata keadilan sosial terdapat pada sila ke 5 yang berbunyi “keadilan sosial bagi seluruh masyarakat indonesia” dari sila-sila pancasila tersebut pasti memiliki makna dan tujuan yang ingin dicapai oleh bangsa indonesia termasuk sila ke 5 dimana bangsa kita memberlakukan keadilan bagi setiap masyarakat indonesia dalam kehidupan sosial. Tapi masih banyak tuh sekarang tentang perilaku oemerintah yang kurang adil terhadap warga negara yang ada di pedalaman yang kurang mendapatkan perhatian baik dari segi pendidikan maupun kesehatan. Nah kalo sudah begini mau menyalahkan siapa ? masa kita harus menyalahkan dasar negara kita yang sudah mendasari jiwa seluruh masyarakat indonesia atau mungkin penyelenggaraan kepemerintahan di indonesia belum yang belum amanah dalam menjalankan tugas dan perlu dibenahi lagi… tapi dibenahi terus kok engga berubah-berubah yaaaaaa dari tahun ke tahun.
D.KEJUJURAN
Hehehe baru saja tadi kita bahas tentang ketidak jujuran penyelenggaraan kepemerintahan di indonesia sekarang mari kita bahas apa itu kejujuran. kejujuran itu berasal dari kata jujur atau “honest” dalam bahasa inggris yang artinya mengatakan sesuatu yang sesuai dengan hati nuraninya,atau apa yang dikatakan itu sesuai sengan kenyataan yang ada atau yang benar-benar terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Orang yang jujur itu pasti dalam berusaha akan sukses dan orang yang jujur umumnya mempunyai hati yang bersih karena hidupnya selalu diselimuti kebaikan dan kebenaran. Kejujuran itu ada kaitannya dengan perbuatan menempati janji jangan lah jadi orang yang PHP nmenurut bahasa sekarang yang artinya pemberi harapan palsu ,,oleh karena itu yang pernah ngasih harapan palsu ataupun yang di bohongi,jangan diulangi lagi karena pasti sakit(berdasarkan pengalaman pribadi penulis) karena di dalam menempati janji disana tersiar kata-kata yang yang terkandung dalam hati manusia yang berupa kehendak harapan dan niat jadi dipikir-pikir terlebih dahulu sebelum membuat janji dan janganlah mengumbar janji palsu.\
E.KECURANGAN
Kecurangan yang berasal dari kata curang itu hampir sama dengan perilaku ketidakjujuran atau tidak jujur, curang artinya juga sama dengat licik. Kecurangan atau curang mempunyai arti untuk mencapai sesuatu tujuan yang berupa keuntungan tapi disisi lain tanpa mengeluarkan tenaga atau usaha dari pengertian curang diatas pasti itu merupakan perilaku yang tidak wajar dong, yang dimaksud keuntungan diatas itu bisa berupa materi maupun hal lainnya dan bagi yang melakukan kecurangan pasti mereka merasakan kesenangan dan keenakan walaupun hal tersebut dapat membuat orang lain disekitarnya menderita. Yang menyebabkan sifat kecurangan atau curang itu adalah kembali lagi ke sifat manusia yang merasa tidak puas atau serakah dan buta akan kekayaan, orang seperti ini pasti ingin bernafsu untuk mendapat kekayaan yang berlebih dengan cara bagaimana pun ditempuh olehnya seperti melanggar hukum kayak para koruptor yang gedung-gedung tinggi dijakarta sana tuh yang banyak memakan uang rakyat sehingga rakyat banyak yang menderita.
F.PEMULIHAN NAMA BAIK
Nama baik adalah tujuan utama orang hidup semua orang pasti menginginkan nama nya dikanal oleh orang lain sebagai nama baik bukan nama buruk. Penjagaan nama baik ada hubungannya dengan penjagaan tingkah laku atau perbuatan. Yang dimaksud dengan tingkah laku dan perbuatan itu adalah cara berbahasa kepada orang lain baik yang lebih tua maupun yang sepantaran dengan kita, cara bergaul, sopan santun, disiplin pribadi, cara menghadapi orang yang benar, serta perbuatan-perbuatan yang diperbolehkan oleh agama dan sesuai dengan norma-norma yang berlaku. Jadi pemulihan nama baik itu adalah kesadaran manusia akan perbuatan-perbuatan yang dilakukannya dimasa lalu, bahwa yang dilakukannya itu tidak sesuai dengan moral dan akhlaq yang berlaku dimasyarakat maka untuk memperbaiki nama baiknya yang sebelumnya telah tercemar maka manusia harus menginstropeksi diri meminta maaf dan merubah sikapnya atau bertobat, tobat dan minta maafnya tidak boleh main-main yakni harus sungguh datangnya dari hati diucapkan dalam lisan dan di aplikasikan melalui perbuatan sehari-hari seperti bertingkah laku sopan, memberikan pertolongan kepaa sesama manusia tanpa pamrih, bertakwa kepada tuhan dan mempunyai sikap rela berkorban, tawakal, senantiasa mengucap syukur kepada tuhan, jujur dan adil.
G.PEMBALASAN
Pembalasan yang berasal dari kata balas mempunyai arti yaitu perbuatan yang bermaksud untuk mengembalikan kembali apa yang pernah dilakukan seseorang kepadanya baik melalui perbuatan yang positif maupun negatif, hal yang positif biasanya seperti memberikan penghargaan, pujian ataupun pemberian sesuatu contohnya seperti apabila kita menolong teman kita dalam kesusahan teman kita bermaksud untuk membalas perilaku baik temannya yang menolongnya tersebut dengan cara berterims kasih seperti mengajaknya jalan-jalan atau mentraktirnya makan ataupun minum . kalau dalam konteks negatif lebih cenderung kepada hukuman yang biasanya dijatuhkan kepada mereka yang dinilai salah menurut mereka. Misalnya si A merasa sakit hati kepada si B karena telah merebut pacarnya(lagian pacar orang main rebut-rebut aja kayak gak ada cewek lain) untuk mengobati rasa sakit hatinya  si A melakukan perbuatan yang tidak terpuji kepada si B. Pembalasan merupakan reaksi dari perbuatan orang lain, reaksi tersebut bisa serupa maupun lebih. Contoh lainnya adalah endah memberikan makanan kepada rhesa, di lain kesempatan rhesa memberikan minuman kepada endah hal tersebut bisa disebut dengan perbuatan pembalasan. dan contoh pembalasan lainnya adalah Allah SWT kepada para hambanya bagi yang rajin menjalankan perintahnya maka akan mendapatkan balasan berupa nikmatnya surga sedangkan bagi yang melanggar perintahnya akan mendapatkan siksa neraka yang sangat pedih.

Sumber :

Manusia dan Penderitaan



PENGERTIAN PENDERITAAN
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dara artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang ringan.
Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan.
Banyaknya macam kasus penderitaan sesuai dengan liku liku kehidupan manusia. Penderitaan fisik yang dialami manusia tentulah diatasi dengan cara medis untuk mengurangi atau menyembuhkannya, sedangkan penderitaan psikis, penyembuhan nya terletak paa kemampuan si penderita dalam menyelesaikan soal-soal psikis yang dihadapinya.


SIKSAAN
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan. Siksaan yang sifatnya psikis bisa berupa : kebimbangan, kesepian, ketakutan. Ketakutan yang berlebih-lebihan yang tidak pada tempatnya disebut phobia.banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan antara lain : claustrophobia dan agoraphobia, gamang, ketakutan, kesakitan, kegagalan.
Para ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia adalah suatu gejala dari suatu problema psikologis yang dalam, yang harus ditemukan, dihadapi, dan ditaklukan sebelum phobianya akan hilang. Sebaliknya ahli-ahli yang merawat tingkah lakupercaya bahwa suatu phobia adalah problem nya dan tidak perlu menemukan sebab-sebabnya supaya mendapatkan perawatan dan pengobatan. Kebanyakan ahli setuju bahwa tekanan dan ketegangan disebabkan oleh karena si penderita hidup dalam keadaan ketakutan terus menerus, membuat keadaan si penderita sepuluh kali lebih parah.

KEKALUTAN MENTAL
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar.
Gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
1. nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
2. nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah
Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :
1. Gangguan kejiwaan nampak pada gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohani.
2. Usaha mempertahankan diri dengan cara negatif
3. Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang 3bersangkutan mengalami gangguan.
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental :
1. Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna.
2. Terjadinya konflik sosial budaya.
3. Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial.
Proses kekalutan mental yang dialami seseorang mendorongnya kearah positif dan negatif.
Positif; trauma jiwa yang dialami dijawab dengan baik sebgai usaha agar tetap survey dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajut, ataupun melakukan kegiatan yang positif setelah kejatuhan dalam hidupnya.
Negatif; trauma yang dialami diperlarutkan sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapai nya apa yang diinginkan.

Bentuk frustrasi antara lain :
1. Agresi berupa kemarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tak terkendali dan secara fisik berakibat mudah terjadi hipertensi atau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang sekitarnya.
2. Regresi adalah kembali pada pola perilaku yang primitif atau ke kanak-kanakan
3. Fiksasi; adalah peletakan pembatasan pada satu pola yang sama (tetap) misalnya dengan membisu.
4. Proyeksi; merupakan usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negatif kepada orang lain.
5. Identifikasi; adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya
6. Narsisme; adalah self love yang berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior dari paa orang lain.
7. Autisme; ialah menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, ia puas dengan fantasi nya sendiri yang dapat menjurus ke sifat yang sinting.
Penderitaan kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti :
1. kota – kota besar
2. anak-anak muda usia
3. wanita
4. orang yang tidak beragama
5. orang yang terlalu mengejar materi

Apabila kita kelompokan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :
1. Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia.
2. Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan/azab Tuhan
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negative. Sikap negative misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, atau ingin bunuh diri. Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, mislanya anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup, dan sebagainya. Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap anti. Misalnya sifat anti kawin paksa, ia berjuang menentang kawin paksa, dan lain lain.

PENYEBAB MUNCULNYA PENDERITAAN
Penderitaan yang muncul karena perbuatan buruk manusia
Menurut pandangan saya, penderitaan ini muncul disebabkan hubungan antara manusia dengan lingkungan sekitarnya baik dengan antar sesama manusia ataupun dengan alam. Penderitaan ini dapat muncul karena ketidak harmonisan antara elemen satu dengan yang lainnya. contohnya pada hubungan dalam bermasyarakat, ada kalanya didalam bermasyarakat terdapat perbedaan pendapat yang dapat menimbulkan perselisihan diantara satu dengan yang lainnya, hal ini bisa saja mengakibatkan timbulnya rasa dengki, marah, bahkan saling menuduh atau menjelek-jelekan. dari sinilah penderitaan muncul karena perbuatan saling tidak menyukai tersebut. dalam hal ini, penderitaan yang dialami adalah penderitaan secara batin karena terdapat rasa sakit hati apabila ada seseorang yang menjelek-jelekan bahkan rasa itu bisa saja semakin sakit apabila sudah terjadi pertengkaran yang membuat hubungan didalam masyarakat sudah tidak ada rasa nyaman dan aman. Selain karena ketidak harmonisan dengan sesama, ketidak harmonisan dengan alam juga dapat membawa penderitaan. contohnya apa yang sedang terjadi saat ini yaitu bencana alam terjadi dimana-mana. karena kesalahan manusia terhadap alam lah yang membuat alam menjadi tidak bersahabat lagi dengan manusia maka muncul lah penderitaan pada setiap orang yang terkena bencana alam. penderitaan yang dialami adalah penderitaan secara fisik dan batin, karena mereka yang terkena bencana alam harus rela kehilangan harta benda bahkan keluarga mereka.

Penderitaan yang muncul karena suatu penyakit/siksaan
Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan / azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal, dan optimism dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu. Banyak contoh kasus penderitaan semacam ini dialami manusia. Beberapa kasus penderitaan dapat diungkapkan berikut ini : Seorang anak lelaki buta sejak diahirkan, diasuh dengan tabah oleh orang tuanya. Ia disekolahkan, kecerdasannya luar biasa. Walaupun ia tidak dapat melihat dengan mata hatinya terang benderang. Karena kecerdasannya, ia memperoleh pendidikan sampai di universitas dan akhirnya memperoleh gelar doctor di Universitas Sourbone Perancis. Dia adalah Prof.Dr. Thaha Husen, guru besar Universitas di Kairo, Mesir.

HUBUNGAN MANUSIA DAN PENDERITAAN
Allah adalah pencipta segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. Dialah yang maha kuasa atas segala yang ada isi jagad raya ini. Beliau menciptakan mahluk yang bernyawa dan tak bernyawa. Allah tetap kekal dan tak pernah terikat dengan penderitaan.

Mahluk bernyawa memiliki sifat ingin tepenuhi segala hasrat dan keinginannya. Perlu di pahami mahluk hidup selalu membutuhkan pembaharuan dalam diri, seperti memerlukan bahan pangan untuk kelangsungan hidup, membutuh air dan udara. Dan membutuhkan penyegaran rohani berupa ketenangan. Apa bila tidak terpenuhi manusia akan mengalami penderitaan. Dan bila sengaja tidak di penuhi manusia telah melakukang penganiayaan. Namun bila hasrat menjadi patokan untuk selalu di penuhi akan membawa pada kesesatan yang berujung pada penderitaan kekal di akhirat.

Manusia sebagai mahluk yang berakal dan berfikir, tidak hanya menggunakan insting namun juga pemikirannya dan perasaanya. Tidak hanya naluri namun juga nurani.
Manusia diciptakan sebagai mahluk yang paling mulia namun manusia tidak dapat berdiri sendiri secara mutlah. Manusia perlu menjaga dirinya dan selalu mengharapkan perlindungan kepada penciptanya. Manusia kadang kala mengalami kesusahan dalam penghidupanya, dan terkadang sakit jasmaninya akibat tidak dapat memenuhi penghidupanya.
Manusia memerlukan rasa aman agar dirinya terhidar dari penyiksaan. Karena bila tidak dapat memenuhi rasa aman manusia akan mengalami rasa sakit. Manusia selau berusaha memahami kehendak Allah, karena bila hanya memenuhi kehendak untuk mencapai hasrat, walau tidak menderita didunia, namun sikap memenuhi kehendak hanya akan membawa pada pintu-pintu kesesatan dan membawa pada penyiksaan didalam neraka.

Manusia didunia melakukan kenikmatan berlebihan akan membawa pada penderitaan dan rasa sakit. Muncul penyakit jasmani juga terkadang muncul dari penyakit rohani. Manusia mendapat penyiksaan di dunia agar kembali pada jalan Allah dan menyadari kesalahanya. Namun bila manusia tidak menyadari malah semakin menjauhkan diri maka akan membawa pada pederitaan di akhirat.

Banyak yang salah kaprah dalam menyikapi penderitaan. Ada yang menganhap sebagai menikmati rasa sakit sehingga tidak beranjak dari kesesatan. Sangat terlihat penderitaan memiliki kaitan dengan kehidupan manusia berupa siksaan, kemudian rasa sakit, yang terkadang membuat manusia mengalami kekalutan mental. Apa bila manusia tidak mampu melewati proses tersebut dengan ketabahan, di akherat kelak dapat menggiring manusia pada penyiksaan yang pedih di dalam neraka. Adapun akan lebih jelas akan dibahas sebagai berikut.

SUMBER :